Suku Bugis
Suku Bugis
Kata Bugis berasal dari kata To Ugi,Kata Ugi bukanlah sebuah kata yang memiliki makna. Kata Ugi diambil dari nama seorang raja yang menguasai wilayah selatan pulau sulawesi yang disebut dengan La Sattumpugi. Raja La Satumpugi dikenal baik dan dekat dengan rakyatnya. Karena dekatnya rakyat dengan sang raja sehingga rakyatnya menyebut dirinya dengan To Ugi yang berarti pengikut Ugi.
Penyebaran Suku Bugis.
Orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng,
Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar
adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis
dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah
kerajaan yang dianggap tertua bersama kerajaan Cina (yang kelak menjadi
Pammana), Mario (kelak menjadi bagian Soppeng) dan Siang (daerah di Pangkajene
Kepulauan)
Suku Bugis juga piawai dalam mengarungi samudra sehingga suku bugis dikenal dibeberapa negara sebagai suku perantau.
Bahasa Bugis
Suku
kaum Bugis menggunakan dialek sendiri dikenali sebagai 'Bahasa Ugi' dan mempunyai
tulisan huruf Bugis yang disebut ‘aksara’ Bugis (Lontara Bugis). Tulisan ini telah ada sejak
abad ke-12 seiring meluasnya pengaruh hindu di kepulauan Indonesia. Bahasa
Bugis digunakan oleh kurang-lebih empat juta orang, khususnya di Sulawesi
Selatan tetapi juga di daerah-daerah lain. Bahasa Bugis merupakan bahasa
pengantar sehari-hari, sedangkan Bahasa Indonesia lebih digunakan dalam
kegiatan atau acara resmi.
Komentar
Posting Komentar